Malam tahun baru di Banda Aceh

Beginilah tampak sepintas gambar yang sempat saya ambil pada malam tahun baru di kota banda aceh, tak ada sedikitpun nuansa islami di kota syariat islam ini, banyak muda-mudi jalan berpasangan seakan tidak mengindahkan peraturan yang ada di kota ini.
Masyarakat begitu antusias menyambut malam pergantian tahun baru masehi, beda halnya pada malam tahun baru islam, suasana kota banda aceh yang di kenal dengan syariat islamnya ini kelihatan biasa saja, tidak nampak ada keramaian pada malam tahun baru islam, mungkin hanya sebagian orang saja yang merayakannya, sangat berbeda jauh kalau di bandingkan malam tahun baru masehi.
Sekitar pukul 21.00 WIB kawasan simpang lima sudah dipadati masyarakat,mereka berkumpul diarea sekitar simpang sampai memenuhi jembatan di samping pusat perbelanjaan Pante Pirak, kemacetan mulai terjadi karena jalanan dipenuhi oleh kendaraan.
Setelah hampir pukul 12.00 pesta kembang api sudah dimulai, banda aceh begitu ramai, bunyi kembang api dimana-mana, semuanya seakan akan terbius oleh suasana, lonceng gerejapun di bunyikan. Saya sempat bertanya dalam hati, apakah begini syariat islam? kemana WH? ya, syariat islam cuma sekedar nama dan kedok di balik kemunafikan masyarakat. mengapa harus di jadikan provinsi syariat islam kalau kesadaran masyakat masih kurang, apakah syariat islam itu harus dipaksakan? padahal syariat ini sudah berjalan beberapa tahun, dan sebutan serambi mekkahpun sudah begitu lama di sandang, akan tetapi masyarakatnya tidak jauh beda dengan kota-kota besar di indonesia.
Apakah masyarakat aceh tidak merasa malu kalau sampai sampai orang-orang luar tahu kondisi yang seperti ini, padahal di luar sana aceh sangat terkenal dengan sebutan SERAMBI MEKKAH, dan sebutan ini sungguh tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Mungkin malam tahun baru ini hanya sebagian contoh bagaimana aceh sesunggungguhnya, dan mungkin masih banyak contoh lainnya yang belum kita telusuri lebih lanjut.
Tulisan ini hanya sekedar kritikan buat masyarakat aceh yang merasa seperti yang saya tulis, supaya ada sedikit kesadaran dimana mereka tinggal dan bisa mematuhi dan menerapkan hukum-hukum yang ada di dalamnya supaya ada perbaikan di aceh tercinta.